Komunitas Inklusif Nalitari dalam Panca Kanda – Part One

Solider.or.id. Yogyakarta. Komunitas Nalitari, bekerja sama dengan IFI – LIP Yogyakarta, Kamis malam (12/10/2017) menyuguhkan lima repertoar dalam Nalitari Exhibition#3 dengan tema “Panca Kanda – Part One,”atau lima unsur pembentuk kehidupan – bagian pertama. Sebuah pementasan yang ketiga, hasil dari workshop yang terbuka untuk umum (public workshop) pada awal bulan September hingga pertengahan Oktober 2017, saat pementasan.

Pementasan yang berlangsung tiga jam mulai pukul 07:00 – 10:00 malam itu dilangsungkan di Auditorium IFI – LIP, Jalan Sagan No. 3 Yogyakarta. Pengunjung yang memadati ruang berukuran 15 x 10 meter itu dengan tertib menyaksikan repertoar demi repertoar. Tiga repertoar yakni Kayu, Agni (api), dan Bayu (angin) merupakan bagian dari lima repertoar Panca Kanda disuguhkan tadi malam, serta dua repertoar lain yakni Slintru dan Exchange.

Semua orang bisa menari

Komunitas Nalitari, merupakan sebuah komunitas dengan filosofi yang ditumbuhkan, yakni “Semua Orang Bisa Menari”. Komunitas inklusif ini membongkar paradigma bahwa menari harus mengikuti pakem (aturan) dan hanya bisa dilakukan oleh orang yang terlahir dengan kelengkapan fisik.

Sebagaimana ruh yang dibagun oleh Komunitas Nalitari, yakni inklusivitas, maka penari-penari Nalitari juga berasal dari berbagai latar belakang dan kemampuan. Mereka di antaranya para penari profesional, mahasiswa, pelajar, ibu rumah tangga, dan para pekerja seni lainnya. Dan di antara mereka ada yang tuli, Down Syndrome, autis, pengguna kursi roda, cerebral palsy, juga ADD (attension devisit disorder).

Dengan konsep inklusivitas, Komunitas Nalitari menjadikan tari sebagai media komunikasi dan ruang belajar bagi setiap orang yang terlibat di dalamnya, mempresentasikan ide-ide kesetaraan.

Mereka berekspresi dan berkolaborasi bersama mementaskan gerak tari dalam repertoar buah karya Nurul Jamilatul Khasanah, dengan iringan musik yang diciptakan khusus oleh Aula Qiriya Rais, semakin menambah inklusivitas yang menjadi ruh dari Komunitas Nalitari.

Agenda rutin tahunan

Office Manager Komuitas Nalitari, Tiara Brahmarani kepada Solider Kamis (12/10) menjelaskan bahwa, workshop merupakan agenda rutin tahunan, yang dilakukan sejak diinisiasinya Komunitas Nlitari pada tahun 2013. “Workshop tahun ini diikuti oleh 24 penari, dilaksanakan pada awal September hingga dipentaskannya malam ini. Tepatnya 15 kali proses latihan telah dilalui bersama, hingga tersaji karya pementasan yang akan dipamerkan malam ini,” jelasnya.

Lanjutnya, wokshop mengambil tema Panca Kanda yang berarti lima unsur pembentuk kehidupan. Lima unsur tersebut yakni, kayu, agni, bayu, air dan tanah. Tiga unsur yang dipamerkan malam ini (kayu, api dan angin) merupakan bagian pertama dari workshop Nalitari. “Adapun dua unsur lainnya yakni air dan tanah akan diworkshopkan pada tahun 2018,” pungkas Tiara. (harta nining wijaya).

Tautan: https://www.solider.or.id/baca/3863-komunitas-inklusif-nalitari-dalam-panca-kanda-part-one

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s