Habis Kenalan, Terbitlah Kasmaran

Diunggah ulang dari https://sayasaf.blogspot.com/2020/10/berakar-seni-lahirkan-tunas-literasi.html Salmaa (kanan) menari dalam Exhibition Nalitari keempat 2018 lalu. Berawal dari 2019 silam, tidak sengaja saya membaca salah satu website terbaik yang pernah saya temui. Website tersebut memperkenalkan sebuah komunitas tari berbasis inklusi. Hal ini berarti siapa saja dapat menjadi bagian dari komunitas tersebut. Mulai dari anak-anak, remaja, bahkan orang tua. … Continue reading Habis Kenalan, Terbitlah Kasmaran

Resiliensi Nalitari, Tetap Menari dalam Pandemi

Sejak ditetapkan semakin pandemi, penyebaran virus covid-19 telah memberikan dampak di semua aspek kehidupan kita. Salah satu sektor yang terdampak besar ada seni pertunjukan yang mana Nalitari yang bergerak di bidang tersebut. Semua kegiatan seni pertunjukan harus ditunda untuk mendukung upaya bersama memutus rantai penyebaran virus.  Sebuah pertanyaan pun muncul, apa yang bisa Nalitari lakukan … Continue reading Resiliensi Nalitari, Tetap Menari dalam Pandemi

Exhibition Nalitari 2019: Sebuah Tuturan dari Penari

Ekshibisi Nalitari adalah sebuah presentasi hasil workshop metode tari inklusi karya Nalitari yang dihadirkan dengan nuansa artistik dan edukatif. Tahun ini merupakan tahun keempat penyelenggaraan dan melibatkan penari dari berbagai latar belakang pendidikan, sosial budaya dan kemampuan. Adapun acara ini diadakan di Auditorium IFI Lembaga Indonesia Perancis Sagan, Yogyakarta pada Jumat, 18 Oktober 2019. Berkaitan … Continue reading Exhibition Nalitari 2019: Sebuah Tuturan dari Penari

Role of Nalitari in Increasing Social Inclusion in Indonesia

Nalitari's Program Manager, Yoana Wida Kristiawati, had the opportunity to be involved in the International Conference on Disability and Diversity in Asia in Malang. In addition to being a speaker in a parallel session with the theme 'Women, Gender, Youth and Identity', Yoana had the opportunity to attend various discussion sessions with researchers and practitioners … Continue reading Role of Nalitari in Increasing Social Inclusion in Indonesia

Koreografer Seni yang Inklusi

Pertanyaan yang umum dilontarkan seseorang yang baru saja menyaksikan pementasan Nalitari adalah siapakah sang koreografer di balik tarian tersebut. Pertanyaan lanjutan juga umumnya mengarah pada koreografer: bagaimana ia ‘mengajari’ penari? Berapa lama latihan yang dibutuhkan? Apa kendala atau tantangannya?  Melalui tulisan ini, Nalitari ingin mengajak Anda berkenalan dengan koreografer utama sekaligus salah satu arsitek kegiatan … Continue reading Koreografer Seni yang Inklusi

Makna Inklusivitas dalam Nalitari

Nalitari diundang dalam kegiatan Indonesia Development Forum 2019, di Jakarta Convention Center, 22-23 Juli yang lalu. Forum yang mengundang banyak stakeholders di bidang pembangunan itu menghasilkan empat rekomendasi untuk masa depan yang inklusif. Salah satu dari empat rekomendasi itu adalah mempromosikan ketenagakerjaan yang inklusif.  Bagi kami, sebuah pertanyaan muncul yakni apakah yang dimaksud dengan inklusif?   … Continue reading Makna Inklusivitas dalam Nalitari

Perpisahan yang Manis

Minggu terakhir bulan Agustus dilalui dengan berbagai acara final dan perpisahan bagi Nalitari. Yang pertama, Mimi, pemagang dari Amerika, memfasilitasi workshop  terakhirnya dengan Nalitari pada hari Jumat (10/8) yang diadakan di Gayam16. Fokus dari workshop ini adalah internalisasi teknik teater dan belajar bagaimana menerapkannya dalam pementasan tari, terutama terkait ekspresi wajah dan koneksi emosional dalam … Continue reading Perpisahan yang Manis

Good Goodbye

The last week of August was full of final activities, closing events, and goodbyes for Nalitari. For starters, U.S. intern, Mimi, hosted her last workshop with Nalitari on Friday (10/8) at Gayam16. The workshop focused on internalizing theater techniques and learning how to apply them to dance performance; mainly focusing on the use of facial … Continue reading Good Goodbye