Makna Inklusivitas dalam Nalitari

Tim Nalitari di Indonesia Development Forum 2019
Tim Nalitari di Indonesia Development Forum 2019 (ki-ka: Nurul, Irvan, Lutfi, Yoana)

Nalitari diundang dalam kegiatan Indonesia Development Forum 2019, di Jakarta Convention Center, 22-23 Juli yang lalu. Forum yang mengundang banyak stakeholders di bidang pembangunan itu menghasilkan empat rekomendasi untuk masa depan yang inklusif. Salah satu dari empat rekomendasi itu adalah mempromosikan ketenagakerjaan yang inklusif. 

Bagi kami, sebuah pertanyaan muncul yakni apakah yang dimaksud dengan inklusif?  

Dalam kamus bahasa Inggris Cambridge, inklusif berarti ‘including everything or all types of people’ atau melibatkan semua hal atau semua tipe masyarakat.

Arti kata itu cukup jelas yakni bahwa inklusif sejatinya merangkul semua orang tanpa ada yang terlewat, tidak peduli apa latar belakang mereka, kondisi fisik, atau pandangannya tentang hidup. Berdasarkan makna tersebut jugalah Nalitari bergerak. Inklusi bagi kami bukan hanya melibatkan salah satu kelompok tertentu, tetapi melibatkan semua orang.

Sehingga dalam prakteknya, Nalitari berupaya memberi ruang aman bagi masyarakat yang beragam untuk mengekspresikan diri dalam tari dengan memfasilitasi setiap kebutuhan serta mengapresiasi setiap perbedaan. Metode tari yang kami gunakan tidak diperuntukan untuk kelompok tertentu dan dapat diaplikasikan bagi semua. 

 

Kami juga tidak mengkotak-kotakkan. Jadi sebagai contoh, tuli tidak akan menari hanya dengan sesama tuli. Dia akan menari bersama kawan dengan kursi roda, Down syndrome, ataupun mahasiswa yang tidak pernah mengikuti pendidikan tari.

Namun tidak dapat dipungkiri bahwa Nalitari sering dianggap sebagai organisasi khusus difabel. Bagi kami, ini menjadi tantangan untuk terus menginspirasi dan memberi informasi bahwa menjadi inklusif bukan berarti ‘menenggelamkan’ kelompok non-marjinal. Menjadi inklusif juga bukan berarti kita meng-glorifikasi kelompok tertentu. Menjadi inklusif berarti semua orang, bagaimanapun mereka, mendapat akses dan kesempatan untuk saling bahu membahu bekerja bersama karena semua orang berhak menjadi nahkoda dalam hidupnya masing-masing.

Pada akhirnya, kami berharap perspektif inklusivitas yang menyeluruh ini dapat diadopsi pemerintah maupun semua pihak terkait dalam perencanaan dan implementasi kebijakan ketenagakerjaan. No One Left Behind. 

Salam inklusi!

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s