Sesi interview terakhir di bulan Agustus kami habiskan bersama Angel, salah satu anggota yang telah satu tahun bergabung dengan Nalitari. Untuk memulai wawancara, kami menanyakan apa yang menjadi alasan yang membuatnya memilih menari. Angel : Semuanya dimulai ketika saya SMP. Awalnya, tak pernah terpikirkan untuk menjadi seorang penari, namun saat itu, saya sadar bahwa saya … Continue reading Aset Berharga Nalitari
A Positive Asset of Nalitari
Our last interview with Nalitari for the month of August was with Angel, a member who has been with Nalitari for about a year. For starters, we asked to tell us about why she started dancing to begin with. Angel: It all started back when I was in Junior High school. At first I never … Continue reading A Positive Asset of Nalitari
Ajakan Tak Terduga dari Nalitari
Sebagai seorang laki-laki yang terlahir dan besar di lingkup yang konservatif dan sangat dekat dengan keluarga, saya tidak memiliki banyak opsi dalam hal memilih nilai dan pandangan yang bisa saya anut. Khususnya jika berbicara tentang standar maskulinitas di masyarakat yang dibuat untuk dipatuhi oleh mereka yang secara biologis terlahir sebagai laki-laki. Dalam proses saya tumbuh … Continue reading Ajakan Tak Terduga dari Nalitari
An Unexpected Offer from Nalitari
As a boy who was born and raised in a conservative, but family-oriented environment, I didn’t get a lot of choices in terms of selecting what I should value or how I should perceive things. Especially, the masculinity standard (already defined by my society), created to be followed by anyone who biologically identifies as male. … Continue reading An Unexpected Offer from Nalitari
Dari Mata Seorang “Intern”
Setelah penampilan pada hari Kamis, Nalitari terus melanjutkan kegiatannya dengan berpartisipasi dalam dua acara edukatif, yaitu workshop pada hari Jumat (27/7) dan sebuah acara ringan berlatih berbahasa Inggris bernama Broken English di hari Minggu (30/7). Workshop yang mereka ikuti adalah sebuah diskusi terbuka tentang manajemen proses berkesenian dengan berfokus pada aspek pembagian tugas di belakang … Continue reading Dari Mata Seorang “Intern”
Through the Lens of an Intern
After the performance on Thursday, Nalitari kept the train rolling with two educational events, a workshop on Friday (27/7) and a friendly “Broken English” platform on Monday (30/7). The workshop was an open discussion on Arts Management, more specifically the “behind the scenes” aspect of performance management. We went over types of positions needed to … Continue reading Through the Lens of an Intern
Minggu Sibuk Nalitari
Nalitari baru saja melalui akhir pekan yang produktif. Dari hari Jumat sampai Senin, keseharian mereka diisi dengan beberapa workshop, persiapan untuk pertunjukan yang akan datang, dan satu yang pasti adalah latihan menari. Akhir-akhir ini, Nalitari berusaha mewujudkan misinya untuk melebarkan sayap, memikat lebih banyak partisipan, dan memperkaya kosa kata gerakan tarian. Hanya dalam empat hari, … Continue reading Minggu Sibuk Nalitari
Busy Week of Nalitari
Nalitari has had an eventfully productive 4-day weekend. From Friday to Monday their weekend consisted of workshops, preparation for their upcoming performance, and of course, dance. The mission of Nalitari to include more members and widen the scope of their dance vocabulary has recently been put into overdrive. In only four days, Nalitari has exposed … Continue reading Busy Week of Nalitari
Kisah Nadia : Sosialisasi dalam Tari
Nalitari adalah sebuah organisasi yang berdedikasi dalam berbagi dan menyebarkan rasa cinta untuk menari kepada semua orang yang tertarik untuk merasakan keajaiban dalam setiap gerakan. Salah satu pendiri dari Nalitari, Yoana, mendeskripsikan maksud dari komunitas ini adalah untuk “menyatukan semua orang melalui menari, namun tanpa paksaan.” Tujuan mereka adalah membangun jembatan penghubung dan membantu orang-orang … Continue reading Kisah Nadia : Sosialisasi dalam Tari
Discovery through Nalitari: Nadia’s Story
Nadia’s first encountered Nalitari was through the founder of an inclusive fine art community Nadia is a part of in Yogyakarta called, Perspektif. The founder of said community told Nadia’s mother about Nalitari and now she is more social and outgoing.