Aset Berharga Nalitari

Sesi interview terakhir di bulan Agustus kami habiskan bersama Angel, salah satu anggota yang telah satu tahun bergabung dengan Nalitari. Untuk memulai wawancara, kami menanyakan apa yang menjadi alasan yang membuatnya memilih menari.

Angel : Semuanya dimulai ketika saya SMP. Awalnya, tak pernah terpikirkan untuk menjadi seorang penari, namun saat itu, saya sadar bahwa saya adalah orang yang hiperaktif. Saya punya banyak energi dan suka bergerak. Pada waktu itu, penting bagi saya untuk menggunakan energi yang saya miliki untuk kegiatan yang produktif  dan progresif. Layaknya sekolah menengah di Indonesia pada umumnya, untuk dinyatakan lulus/naik kelas, saya dan teman-teman diharuskan untuk mengerjakan ujian dalam bentuk tulis dan praktek. Saat itu, kami diharuskan untuk mementaskan sebuah penampilan, dan saya memilih menari. Setelah ujian praktik tersebut, saya merasa menari adalah kegiatan yang selama ini saya cari. Sayangnya, setelah lulus dari Sekolah Menengah Pertama, saya tidak berkesempatan mengembangkan kemampuan menari lebih lanjut, meski beberapa kali saya diminta melatih menari untuk anak-anak..

Pewawancara : Kapan kamu mengenal Nalitari?
Angel ; Saya bergabung dalam komunitas ini tahun lalu (2017) sebelum Nalitari exhibition. Nalitari Exhibition adalah pementasan besar yang secara independen diadakan setiap dua tahun sekali. Sebelum exhibition, Nalitari selalu memberikan workshop menari gratis kepada siapa saja yang ingin bergabung. Di sana, peserta akan diajari gerakan dan teknik dasar dalam Nalitari. Setelah beberapa pertemuan, Nalitari akan memberikan pengumuman bahwa dalam waktu dekat, mereka akan mengadakan exhibition. Kemudian, tawaran untuk menjadi bagian dalam pertunjukan tersebut diberikan kepada peserta workshop. Peserta yang tertarik untuk berpartisipasi akan mengikuti latihan intens yang biasanya dilakukan empat kali dalam seminggu.

Pewawancara : Apakah kamu merasa ada yang berbeda? Jika iya, apa perbedaan yang kamu rasakan selama berproses di Nalitari?
Setiap sesi berkegiatan di Nalitari terasa intens, saya menjadi sangat dekat dengan anggota-anggota yang lain. Rasanya sungguh menakjubkan bekerja bersama orang-orang yang berbagi passion dan vision yang sama. Tentu saja menari di Nalitari, bersama dengan teman-teman terasa lebih mengasyikkan daripada menari sendirian.

Proses saya di Nalitari sedikit banyak terbantu karena saya berkuliah di jurusan pendidikan luar biasa. Masih lekat di ingatan saya ketika pertama kali saya berinteraksi dengan teman-teman berkemampuan berbeda, saya merasa gugup dan sedikit takut karena saya tidak sepenuhnya tahu batasan dalam bertutur dan bertindak. Sekarang saya mengerti bahwa sudah sepatutnya kita memperlakukan mereka seperti orang biasa, meskipun terkadang kita harus sedikit sabar.

Apa momen paling berkesan/paling diingat selama berproses di Nalitari?
Momen yang berkesan adalah ketika akhirnya saya bisa mengikuti exhibition dan juga menjadi bagian dari komunitas ini. Sebelum menjadi anggota tetap, saya selalu berusaha untuk tidak melewatkan agenda Nalitari yang dibuka untuk umum, tapi tidak ada tanda adanya rekrutmen. Meskipun sebenarnya semua orang bebas untuk dapat bergabung di komunitas ini, tapi kesempatan dan tawaran untuk menjadi bagian dari exhibition sangatlah jarang.

Apa arti Nalitari bagimu?
Nalitari adalah kebebasan berekspresi. Nalitari mengajarkan saya bahwa kebebasan sesungguhnya adalah ketika kebebasan kita tidak membatasi kebebasan orang lain.

Apa penampilan/workshop/event favorit kamu?
Tentu saja exhibition. Karena seperti yang saya katakan sebelumnya, kesempatan untuk bergabung sangat terbatas. Meskipun saya merasa sedikit kewalahan, tapi semuanya terbayarkan.

Apakah ada kemampuan atau pengalaman yang berharga dari Nalitari?
Kebahagiaan. Sebelum bertemu Nalitari, interaksi dan hubungan saya dengan teman-teman berkemampuan berbeda terbatas hanya ketika waktu sekolah (SLB) yang hanya beberapa jam, dan biasanya sangat formal karena di lingkup akademis. Namun dengan Nalitari, saya diberikan kesempatan untuk bertemu mereka di luar jam sekolah, dan menyaksikan mereka mencari kebebasan. Saya bisa merasakan energi positif dan kegembiraan mereka. Saya ingat sekali ketika pementasan di exhibition, salah satu penari dengan kursi roda berencana untuk melakukan trik dengan kursi rodanya, tapi sayangnya ia terjatuh di depan penonton. Jika saya berada di posisinya, saya pasti sangat malu dan mungkin tidak bisa melanjutkan penampilan. Namun penari yang jatuh tersebut tidak. Dia bangkit dari kursi roda dan melanjutkan penampilan.

Ketika proses latihan, saya juga mengenal penari berkursi roda lain yang memiliki semangat yang luar biasa. Pada saat latihan, seringkali tempat yang kami pakai tidak mengakomodasi atau tidak ramah difable. Setiap kali saya ingin berusaha membantu, teman saya selalu menolak sembari berkata “Nggak apa-apa. Aku bisa sendiri kok”. Saya selalu mengingat kegigihan dan semangatnya ketika saya ingin mengeluh atau ketika saya merasa lelah menghadapi permasalahan.

Tak bisa dipungkiri, antusiasme Angel terlihat setiap kali dia mengikuti sesi latihan. Sekarang, kemampuannya dalam mengolah kostum dan make-up juga sudah bertambah. Namun, jika ada hal yang akan dirindukan darinya adalah ide dan kemauannya untuk ingin selalu membantu orang lain. Angel benar-benar aset berharga untuk Nalitari.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s